Rabu, 02 Maret 2011

28 Miliar Dollar Dana Pendidikan Dunia Yang Terhambat


Adanya peperanga di dunia mengakibatkan dana pendidikan sebesar 28 Milyar US Dollar dari United Nation (PBB) untuk pendidikan menjadi terhenti, hal ini disebabkan sering terjadi kekejian seksual dan penyerangan terhadap sekolahan di dunia.
Laporan ini dikmukakan badan PBB dir EPUBLIK Demokratik Congo, sebagai wilayah yang paling buruk di dunia dalam hal perkosaan. Sepertiga kasus perkosaan dunia terjadi di Kongo, menurut laporan Unesco.

Selanjutnya Unesco melaporkan hingga tahun 2015, Afrika membutuhkan 2 juta guru baru.Di bagian Tenggara "Democratic Republic of Congo” diperkirakan setengah dari anak usia sekolah telah drop-out.

Akibat perkosaan ini banyak meninggalkan korban yang terluka dan menyebabkan ketakutan pada anak anak perempuan

Dana Untuk Militer dan Pendidikan



Banyak milisi milisi yang mengukuhkan symbol kekuasaan dengan menyerang desa dan menghancurkan sekolah dan balai pengobatan

Selanjutnya Unesco melaporkan bahwa penghancuran sekolah di Afganistan telah naik sebesar 77% dari 347 kasus di tahun 2008 menjadi 613 du tahun 2009. Sementara itu di Yaman telah terjadi pengrusakan 220 sekolah. Hal ini menyebabkan seharusnya The International Criminal Court untuk lebuh aktif lagi dalam membrantas kekejian seksual ini dan segera dibentuk Komisi Internasioanal untuk membrantasnya

Dengan demikian permasalahan dana untuk pendidikan seharusnya menjadi topic yang utama. Hal ini disebabkan terdapat 21 negara ternmiskin yang membenjakan dananya untuk militer ketimbang untuk pendidikan. Contohnya Negara Chad membenjalkan dana 4 kali untuk militer ketimbang pendidikan.
Begitu pentingnya dana pendidikan hingga selama 10 tahun pembenahan di Ethiopia, dengan dana sebesar 4 milyar mampu mengurangi signifikan anak sekolah yang drop-out.
BBC, 1 Maret 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar