Sabtu, 05 Desember 2009

KIAMAT 2012 - TUMBUKAN METEOR


Milyaran tahun yang silam bumi yang kita tempati masih belum terbentuk. Jagad raya hanya berisi kabut tebal raksasa yang berpijar, yang disebut dengan nebula, kabut tebal ini saling bergerak melingkar , yang ditimbulkan karena aspek gravitasi dari setiap partikel awan tersebut.

Nebula tersebut akhirnya akan mendingin dan mengkerut, dan terkonsentris pada pusat nebula, yang bersuhu hingga jutaan derajat Kelvin. Pusat nebula inilah yang kemudian menjadi bintang muda ( protostar ) yang mulai bersinar. Yang diakibatkan karena berlangsungnya reaksi fusi nuklir dibawah tekanan dan suhu yang sangat tinggi hingga jutaan derajat Kelvin.

Pusat nebula inilah yang hingga kini membentuk matahari, sebagai pusat tata – surya. Sedangkan sebagian nebula tersebut membentuk percikan – percikan yang terpelanting menjauhi matahati dan terus mendingin. Percikan nebula inilah yang sekarang disebut dengan planet, asteroid dan meteorid.


Selama milyaran tahun silam, salah satu planet yang terbentuk dari percikan nebula yang terpelanting dari pusat bintang tersebut, juga mengalami evolusi, baik evolusi fisik dan kimiawi di bagian keraknya ( lithosfer ), sehingga akhirnya terbentuklah kerak yang hingga kini mampu didiami oleh organisma. Planet inilah yang disebut dengan Bumi atau The Blue Panet.

Sementara itu percikan yang ukurannya lebih kecil dari planet, menyebar dalam jumlah yang sangat banyak, yaitu ± 100 . 000 buah dan beredar pada orbit yang stabil antara Mars dan Yupiter. Namun ada sebagian kecil yang mengorbit dekat dengan bumi. Benda langit ini disebut denyan Asteroid Selama masa pembentukan benda langit di sistim tata surya kita, sebagian besar asteroid pecah menjadi bentukan yang lebih kecil yang disebut dengan meteroid.

Berbeda dengan asteroid, meteroid memiliki orbit yang tidak teratur. Sehingga kemungkinan bisa saja terjadi benturan dengan bumi kita. Kejadian ini memang sering terjadi, terbukti dengan pernah jatuhnya sebuah meteroit ( meteorid yang jatuh ke bumi ) seberat 34 ton di Grennland. Meorit ini diberi nama Anhighto.
2
Tentunya jatuhnya meteorit tetrsebut di atas tidak menimbulkan dampak terlalu luas., Namun bayangkan saja apabila meteorit seberat 50,000 ton menghantam permukaan bumi. Tumbukan kedua benmda angkasa ini, hingga kini masih meninggalkan bekas, yaitu sebuah lembah yang diameternya 1 , 4 km dan 190 kedalamannya. Kejadian ini pernah terjadi di Arizona USA.

Dengan meteorit seberat itu, pastilah akan menimbulkan nampak yag luas, meskipun damp ak itu tidak mengakibatkan punahnya species manusia si muka bumi. Tentunya kita nbisa membayangkan pula apanila meorit yang jatuh ke bumi ini besarnya mendekati bulan. Tentulah kita tidak bisa membayangkan eksistensi species manusia di muka bumi ini.
Sebenarnya hampir tiap tahun kita bisa menyaksikan meteorid yang jatuh menimpa bumi. Apabila orbit sebuah meteorit mendekati bumi, maka meteorit tersebut akan terpengaruh grafitasi bumi dan tertarik menuju kebumi, yang akhirnya akan menumbuk bumi,.

Namun beruntunglah kita , bahwa bumi memiliki atmosfer yang banyak diisi oleh gas – gas yang dapat melindungi bumi itu sendiri. Telah kita ketahui bersama bahwa kecepatan jatuhnya meteorit menujui bumi adalah ribuan km per jam, yuang tentunya akan menimbulkan gaya gesek yang tinggi antara permukaan meteorit dengan gas di atmosfer. Padahal komposisi batuan meteorit adalah sebagian besar tersusun dari unsur logam besi sebesar 90 % dan silikon 10 %. Sehingga gaya gesekan tersebut akan menimbulkan kalor yang tinggi hingga meteorit tersebutpun akan terbakar sebelum menyentuh bumi.

3
Terbakarnya meteorit di atmosfer, bila malam hari tentunya akan menimbulkan pemandangan yang indah. Peristiwa alam ini dikenal dengan istilah Shower.
Hampir sepanjang tahun kit bisa melihat shower – shower ini. Tiap sekitar tanggal 15 Mei dan 27 Juli kita bisa melihat Aquarid Shower, yaitu meteorid yang terbakar di gugus bintang Aquarius. Demikian juga di sekita tanggal 17 November Shower Leonid dan sekitar tanggal 21 Oktober giliran Shower Taurid.
Kejadian alam tersebut setidak – tidaknya bisa memberikan ilustrasi kepada kita, bahwa tumbukan antara bumi dan meteorit bisa terjadi sepanjang tahun, dan bukan mustahil bila meteorit yang menabrak bumi berukuran relatif besar. Bukankah NASA pada tahun 2004, pernah mendekti Meteor yang berdiameter 4 km, yang orbitnya sangat dekat dengan bumi. Beruntung bahwa orbit meteorit tersebut hanya berjarak 250 mil dari atmosfer bumi.

Lain halnya dengan 6 , 5 juta tahun yang lalu, ketika disinyalir sebuah meteor yang berukuran sangat besar ( belum ada penelitian sejarah yang mengamati ukuran meteor ) telah menghantam bumi. Sehingga material penyusun meteorit tersebut telah menutupi atmosfer bumi selama beberapa lama. Praktis selama itu radiasi msinar matahari tidak pernah menyentuh bumi. Sehingga terjadilah kepunahan dynosaurus dan juga mungkin organisma yang lain.

Bilakah ini yang akan mengakibatkan Kiamat th 2012, seperti halnya dengan jaman punahnya dynosaurus, atau sebab yang lain ?. Hanya Tuhan yang Maha Kuasa yang tahu. Keyakinan kepada Tuhanlah yang sebaiknya kita kedepankan daripada termakan issu – issu tentang Kiamat 2012, sebab latar belakang mengedapankan issu seperti itu, hanyalah tujuan komersialisasi cinema belaja.

ARTIKEL ISU KIAMAT


Bumi yang kita tempati ini, mampu menopang kehidupan makhluk hidup disebabkan karena beberapa kondisi yang telah eksis selama jutaan tahun yang lalu, sebagai hasil proses evolusi, yang berkelanjutan sehingga terciptalah bumi yang ramah untuk kehidupan makhluk hidup hingga dewasa ini.

Faktor-faktor pendukung kehidupan tersebut yang lebih dominan , adalah faktor gravitasi, temperature – udara, kelembaban serta iklim. Disamping itu juga faktor kimiawi ( fotosintesis ) ikut juga terlibat di dalam kelestarian manusia dan organisma produsen lainnya.


Kondisi tersebut di atas sangatlah dimungkinkan karena adanya keserasian gravitasi antar benda – benda langit dalam sistim tata surya kita, dimana matahari berada di pusat gravitasi, Perlu diketahui, bahwa selain sebagai pusat gravitasi matahari berperan pula sebagai sumber energi untuk kehidupan semua makhluk hidup di bumi ini. Oleh karena itu dapat kita simpulkan bahwa matahari memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan kita,

Peran vital matahati tersebut memang cukup beralasan, karena massa matahari adalah sebesar 332. 830 kali masa bumi, yang pada seluruh permukaannya berlangsung reaksi nuklir hampir tiap detik. Dengan reaksi fusi nuklir yang terus- menerus akan menyebabkan aspek termo – nuklir yang menghasilkan temperature permukaannya sebesar ± 5770 ° K. Sehingga meskipun bumi berjarak 150 juta kilometer dari bumi, aspek termo-nuklir tidak berdampak buruk bagi kehidupan organisma di muka bumi.
Gambar Permukaan Matahari

Mungkinkah matahari sebagai pusat energi mampu menyebabkan kiamat pada tahun 2012 ?. Apabila kita tinjau matahari dengan pendekatan Ilmu Fisika, maka marilah kita mengacu kepada Teori Hertzsprung – Russels yang mengemukakan teori luminositas , bahwa matahari termasuk bintang yang paling akhir terbentuk dalam evolusi galaksi, sehingga
2
tergolong bintang yang kerdil - kuning. Yang berarti salah satu bintang yang paling terang di banding dengan bintang lain. Hal ini disebabkan matahari masih banyak menyimpan unsur Helium dan Hidrogen, untuk bahan dasar reaksi fusi-nuklir.

Dengan demikain matahari menurut teori Fisika tersebut masih sanggup untuk menopang kehidupan jutaan tahun mendatang. Sehingga sangat tidak mungkin bila kiamat terjdi di th 2012.
Tetapi masalahnya akan lain lagi bila kiamat besar yang terjadi di tahun 2012 diakibatkan bertambah dekatnya jarak matahari dan bumi. Apabila hal ini memang terjadi, maka tentunya medan gravitasi di Sistem Tata Surya kita akan menjadi tidak teratur. Sehingga sangat dimungkinkan terjadinya tabrakan antara benda – benda langit, yang mengakibatkan terjadinya malapetaka besar – besaran di muka bumi, seperti halnya dengan punahnya dynosaurus, akibat bumi tertabrak meteor 6, 5 juta tahun yang lalu.

Bahkan aspek yang ditimbulkan adanya perubahan medan gravitasi bukan hanya itu saja,
Energi endogen yang tersimpan di bawah lempengan – lempengan bumi, yang berbentuk material berkalor tinggi, sedikit banyaknya akan terpengaruh oleh medan gravitasi. Selama ini akibat gravitasi yang berpusat di inti bumi tentunya akan mengkondisikan energi endogen ini relatif stabil. Namun stabitas inipun akan bergeser, apabila gaya gravitasi bumi berubah karena mendekatnya massa matahari yang jauh lebih besar dari bumi.

Akibatnya material endogen tersebut tentunya akan memberikan gaya ke permukaan bumi yang besarnya tidak terkira, sehingga akan mengakibatkan patahnya lempengan bumi disertai dengan terjadinya gempa bumi yang dasyat dan bisa saja akan menimbulkan gelombang tsunami yang besar pula.

3
Mungkinkah instabilitas medan gravitasi akan terjadi di sistim Tata – surya kita pada Th 2012 dengan dampak yang hebat. Hanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang tahu persis. Namun apabila kita tilik dari stabilitas medan gravitasi yang sudah berjalan jutaan tahun silam, bahkan sejak awal terciptanya jagad raya hingga kini, maka instabilitas tersebut sangatlah kecil peluang terjadinya.

Dengan alasan tersebut di atas, kita bisa mengesampingkan ramalan Kiamat Th 2012 menurut Kalender Suku Maya dari kota Tikal Negara Guatemala. Meskipun ramalan suku tersebut telah diyakini oleh sebagian ilmuwan yang tergabung di bawah organisasi IHC ( Institute for Human Continuity ).



Namun dibalik fenomena ini semua, terselip suatu pesan moral untuk umat manusia agar bertindak bijaksana dalam menitipkan bumi kepada anak cucunya. Sehingga bumi yang kita cintai bersama sudah selayaknya menjadi milik anak cucu kita dalam keadaan hijau dan asri.