Sabtu, 13 Oktober 2012

Kupu Kupu Maya


Semakin melenakan  hati Isa Noval saja, hingga dia terus mengelupas hari harinya dengan bercengkerama pada siapapun di FB, Twitter atau jejaring sosial lainnya, tak hirau jarum detik lepas dari menit, jam dan seterusnya.  Saat dia bergumul dengan laptop atau handphone gaul bercassing biru muda, maka saat itulah dia menyisir serat optik menembus dunia maya, tanpa berbatas tempat, kalangan “the have” atau ilalang kecil yang separo nafas. Dengan acuh dan ego cowok gaul ini menyambangi siapa yang demen chatingan atau yang demen nulis apa saja di view untuk curhat atau berbagai gagasan konyol dan filosofis, termasuk juga nulis puisi cinta, layaknya penyair kondang. Bila anak gaul ini, sudah nongkrong di depan laptopnya di kamar pribadinya, maka waktu berjam jampun akan berlalu begitu saja.


Stephane adalah salah satu cewek yang  ngebet banget dengan Noval di minggu minggu ini, meski dia bukan teman Noval satu sekolah. Tapi berawal dari berbagi seloroh tentang apa saja di FB hingga beberapa appoinment berdua untuk saling jumpa. Dua sejoli itupun bagaikan merpati yang tak pernah ingkar janji, saling enjoy dan tak melewatkan sang detik yang memburunya.

Nova berkemas seperti merpati jantan yang romantis dan elegan, sedangkan Stephane siap menjerat sang merpati jantan dengan gula gula cinta remaja yang semarak penuh warna. Mereka kini berdua di Catherina Pub, dengan soft drink dan menu makanan ringan Javaness Food benar benar larut dalam Special Night for Legend of Westlife.

***

“Salut aku sama kamu, Bro !” Stephane mulai memberikan celotehnya, di dalam mobil warna hitam pekat, yang menyisir Kota Semarang, sepulang dari nonton konser musik di pub itu.

“Salut apaan,  Step !”

“Kamu pinter nyari acara, aku terkesan  lagu lagu tadi, so sweet !. Kamu biasa ke pub ini ?”

“Ah, cuma kali ini !. Acara ini  aku tahu dari status sokib sokibku di FB “

Seberkas rasa nggak percaya kini terlintas di benak Stephane  dan getar hatinya jelas terlihat di sorot matanya yang hambar. “Ah, masa aku sebodoh ini, aku baru kenal dia yang ganteng tapi udah bareng nonton konser ini malam ini, begitu gampang !, so pasti Noval biasa juga mengencani cewek cewek yang jadi sokibnya “ terus saja getar hati Stephane memenuhi setiap interior mobil hitam pekat,  yang berisi sepasang anank gaul dan terus meluncur  sepanjang jalan jalan gelap Kota Semarang menuju batas kota. Stephanepun bungkam hening, seribu bahasa.

Tidak biasa cewek yang cantik dan ceria, seperti Kate Midlleton sang bunga mekar sari di tengah kumbang kumbang yang berusaha menjeratnya. Tapi kini tak ubahnya seperti gadis desa yang baru pertama berkenalan dengan pejaka yang masih asing baginya.

“Kok diam, Step !” seru Noval.

“Nggak aku cuma penasaran sama kamu !” jawab Stephane.

“Ah jangan gitu dong !, sesuai appoinment yang kita buat, malam ini kita enjoy. Menghabiskan Saturday Night Fever yang  so sweet dan berkesan” mulai Noval memasang jerat jerat romantisnya kepada cewek gaul sokib FB-nya.

“Tapi aku nggak mau, enjoy kita nglantur samapai batas kota ini.Aku mau pulang saja, Noval. Akupun punya banyak friend di FB yang sering main bareng, tapi nggak sampai kaya gini”

“Sabar Step, aku Cuma mau ngajak kamu refreshing saja”

“Tapi aku nggak mau “ bentak Stephane hingga membuat rona wajah cowok ganteng itu menjadi merah dan malu.

“Kok kamu marah, sih !” jawab Noval penasaran.

“Sekarang putar saja, kita balik ke Semarang “ pinta Stephane.

“Kita sudah jauh Step, mengapa harus kembali ke Semarang ?”

“Kalau kamu memang sokib FB ku, kamu harus tahu perasaanku, dong !. Aku bukan cewek murahan, yang gampang diajak kencan yang norak, jangan kamu samakan aku dengan sokibmu yang lain”

“OK !!!, Step aku putar, tapi aku pengin kita mampir di Cafe Pojok, untuk ngobrol dulu dengan kamu,  don’t worry Step, aku tidak akan macam macam denganmu” pinta Nova.

“OK !!, akupun tetap menghargai kamu, sepanjang kamu hanya ingin berteman denganku, itu saja “

***

Kedua sorot mata sepasang anak gaul ini saling membuang satu sama lain. Padahal di atas meja  mereka telah tersaji softdring lengkap dengan sedotan dan makanan ringan. Noval terus saja diam, tapi masih   tersimpan dalam kalbu hatinya, rasa malu dan penasaran yang liar. Stephane kini terlihat lebih dewasa setelah tahu cowok yang bersamanya malam ini, adalah cowok yang bermoral kampungan, yang mengganggap dia hanya Kupu Kupu Maya. Maka wajar saja Stephane menganggap Noval bukan cowok yang menjadi levelnya dia.

“Asal kamu tahu, Noval !. Aku bukan cewek yang bisa kamu perlakukan seenaknya !” dengan halus dan tatapan mata yang bijak Stephane berusaha meredakan bara yang ada di hati Noval. Bara yang terus saja selama ini mampu menundukan bunga bunga sokibnya, baik yang kenal di FB maupun di acara gaul lainnya.

“Step !, jangan salah paham, aku hanya berniat mengajak kamu main aja ke Bukit Cinta”

“Noval !, memang aku cewek yang masih ingusan. Tapi aku juga tahu, untuk apa kamu bawa cewek hingga puncak Bukit Cinta, kan untuk bermalam kan !. Nggak mungkin kalau enjoy seperti itu cuma untuk berteman, pasti lebih dari itu. Udahlah Noval, jangan berlagak bodoh. Aku sudah tahu,  banyak cowok yang sudah bermental laki laki buaya, dan aku nggak nyangka kalau kamu bermental seperti itu !” terdengar ketus ucapan Stephane. Sehingga Noval yang menjadi ciut hatinya menjadi tambah tak berkutik.

“Step, aku akui aku memang cowok busuk, tapi aku nggak bakal punya rencana yang norak sama kamu !” kali ini tatapan mata Noval begitu tulus. Meski Stephane masih sangsi dengan karakter cowok ganteng yang masih seperti anak ingusan ini, namun dia bisa melihat ada setitik noktah rasa penyesalan dalam benak Noval.

“OK !, Noval aku berusaha untuk percaya sama kamu. Tapi kamu jangan sakit hati bila aku menjauh dari kamu, terus terang saja, Noval !. Aku selalu merasa takut bila gaul dengan cowok cowok kaya kamu “

“Tapi never mind Step !, aku akan tetap engajak kamu gabung bareng kalau aku punya acara lainnya.
“Please, tapi aku minta lain kali kau lebih dewasa, OK ! “

“So pasti, friend “

Kedua remaja yang semula menjadi friend di FB dunia maya, kini gabung dalam dunia nyata, tanpa secuilpin kesan norak terhadap masing masing diri mereka. Keduanya terus ceria malam ini, hingga samapai pada rumah masing masing, dengan selaksa harapan untuk gabung di acara lain***